Bunker Survey

Perhitungan Bahan Bakar atau Volumetric baik dikapal maupun pada Tangki darat, Specific Gravity sangat penting, hal ini biasanya dinyatakan dalam tanda terima Bunker Delivery dari Supplier pada suhu Standard    15o C/  60o F .

Pada saat pengukuran bahan bakar dikapal ataupun didarat, suhu pasti berbeda dengan yang dinyatakan dalam Bunker Receipt, sehingga perlu dilakukan koreksi specific gravity.

Bunker survey adalah kegiatan pengawasan pengisian bahan bakar ke kapal. Untuk menghindari kecurangan atau kesalahpahaman dalam kegiatan pengisian bunker kapal, maka kedua belah pihak atau salah satu pihak meminta jasa bunker survey kepada perusahaan jasa survey khususnya jasa marine survey atau oil dan gas.

Prosedur yang sangat penting diperhartikan pada saat melakukan bunker survey adalah sbb:
  • Memeriksa dan memastikan alat ukur, tabel yag digunakan masih valid dan certified.
  • Mencatat angka draft kapal yang akan menjadi acuan koreksi perhitungan. Untuk memudahkan jika memungkinkan usahakan meminta kapal dalam kondisi trim sekecil mungkin atau tegak dan lurus (even keel & Upright) 
  • Pastikan crew kapal tidak melakukan aktifitas pemindahan cairan (ballast, muatan, freshwater) atau aktifitas crane yang dapat mengganggu proses pada saat pengukuran/sounding ataupun pada saat pembacaan draft kapal.
  • Melakukan pengukuran (sounding/ullaging) initial gauge sebelum proses bunker atau transfer bahan bakar dimulai. Kegiatan ini mesti disaksikan oleh  perwakilan kapal, perwakilan charter party dan atau pihak antara suplier dan receiver.
  • Pemeriksaan Suhu dengan menggunakan thermometer. Pastikan thermometer yang dignakan bekerja dengan baik.
  • Jika diperlukan memasang segel /seal pada manifold, tanki, pompa, kran-kran, atau line yang tidak digunakan untuk menghindari kecurangan pada aliran minyak.
  • Setelah inisial pengukuran, dapat segera melaksanakan transfer minyak/bunker. Pada saat proses bunker surveyor wajib tetap memonitor kegiatan dengan memperhatikan flowmeter reading, selang hose yang digunakan, rate pompa, memperhatikan hal-hal mencurigakan pada crew kapal untuk menghindari penyalahgunaan ataupun pencurian minyak, serta memastikan minyak hanya mengalir menuju tanki nominasi kapal receiver.
  • Setelah pengisian bunker selesai atau sudah sesuai dengan DO atau rencana bunker, lakukan pengukuran lagi (Final ullage).
  • Melakukan perhitungan dari hasil sounding/ullage initial dan final untuk menentukan jumlah bunker dengan tetap memperhitungkan nilai-nilai koreksi baik dari trim, list, koreksi temperature, dan density untuk menentukan volume MT.
Dikarenakan pada proses kegiatan bunker minyak sering terjadi kekurangan minyak baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu peran surveyor sangat dibutuhkan.

Contoh kecurangan yang biasa terjadi pada kegiatan bunker survey:
  • Tabel kapal tidak valid (tidak terkalibrasi, tidak memiliki stamp Class atau badan yang berwenang), tabel beda peruntukan atau dimanipulasi.
  • Reference Height pipa sounding tidak sesuai dengan ditable kapal atau ketinggian pipa sounding dimodifikasi.
  • Alat sounding tape/UTI dimodifikasi, dipotong dan tidak akurat.



Baca Juga